Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku Utara (Malut), Kamis (11/2), melaksanakan rapat koordinasi (rakor) tentang data pemilih secara virtual. Rakor ini melibatkan seluruh KPU kabupaten dan kota di sana.
Datapemilih invalid maupun data ganda menjadi agenda utama pembahasan rapat tersebut. Rakor ini dibuka oleh Ketua KPU Malut, Pudja Sutamat. Ia didampingi seluruh rekan komisionernya. Termasuk Sekretaris KPU Malut, Mukmin Buamona.
Dalam sambutannya, Ketua KPU Pudja Sutamat mengatakan, data pemilih pada pemilihan serentak 2020, belum sempat dikoreksi. "Terkait data-data yang tidak memenuhi syarat segera dicek ulang," ucap Pudja Sutamat, saat memberi sambutan.
Menurut Pudja, progres perbaikan data sempat tertunda di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil). "Itu bisa dilakukan secara administratif, karena memang tidak ada pemuktahiran data pemilih secara faktual," ujarnya.
Ketua KPU Malut lantas menyatakan, keterbatasan yang ada harus dimaksimalkan untuk menghasilkan data yang benar-benat bersih. "Karena ini juga menjadi ukuran. Jangan sampai data yang disiapkan tidak valid. Kita harus konsisten agar kualitas data bisa dipertanggungjawabkan secara baik," pinta Pudja Sutamat.
Untuk itu, masih kata Pudja, KPU kabupaten dan kota wajib membuat progres untuk dilanjutkan ke KPU Republik Indonesia (RI). "Sehingga KPU RI mudah untuk melakukan koordinasi dengan pihak terkait," katanya.
Sementara Sekretaris KPU Malut, Mukmin Buamona, merasa sangat bangga data KPU digunakan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI, dalam program nasional: vaksinasi Covid-19. "Data yang ada di KPU adalah data yang paling akurat dan benar," jelas Buamona, saat berbicara dalam rakor tersebut.
Selain itu, Buamona mengharapkan admin dan operator saling bahu-membahu dalam proses menyiapkan hingga mengupload data. Dia juga mengingatkan kepada komisioner, khususnya yang menangani data, agar tak sampai lengah dalam pengawasan. (hupmas -zd)